Enron

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

BAB 1 RINGKASAN KASUS 2

BAB 2 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 7

2.1 Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ditinjau dari US GAAP 7

2.2 Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ditinjau dari PSAK 8

2.2.1 Ditinjau dari Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 7 (Revisi 2009): Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus 8

2.2.2 Ditinjau dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 4 (Revisi 2009) Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. 9

DAFTAR PUSTAKA 11

BAB 1

RINGKASAN KASUS

Selama akhir tahun 1990-an, Enron berkembang sangat pesat dengan membeli atau membangun aset seperti pipeline atau power plant dan kemudian mengembangkannya dengan membangun bisnis ritel atau wholesale terkait aset tersebut (Powers, Troubh dan Winokur, 2002). Enron Corporation merupakan perusahaan raksasa yang pernah menjadi korporasi ketujuh terbesar di Amerika Serikat (Tuanakotta, 2007). Berkembangnya perusahaan ternyata melibatkan investasi modal yang sangat besar yang tidak dapat menghasilkan laba atau arus kas masuk yang signifikan pada jangka pendek. Manajemen Enron berkeyakinan bahwa investasi semacam ini akan menguntungkan pada waktu yang akan datang. Namun, investasi besar ini juga memberikan semacam tekanan bagi neraca perusahaan mengingat Enron telah memiliki sejumlah hutang yang substansial. Pembiayaan investasi baru dengan instrumen hutang akan menjadi masalah karena perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup pada awal pembentukan investasi untuk membayar bunga dan cicilan pokok pinjaman dan selanjutnya dapat menurunkan Enron’s credit ratings.

Menjaga peringkat kredit ini sangat penting bagi Enron untuk menjalankan bisnisnya pada perdagangan energi. Sebagai alternatif pembiayaan investasi, instrumen ekuitas juga memiliki kelemahan yaitu laba per saham akan turun karena jumlah saham beredar meningkat dan tidak diikuti dengan meningkatnya nilai laba. Oleh karena itu, salah satu solusi yang...